Keerom - Kehadiran para prajurit TNI di Papua yang tergabung dalam pasukan pengaman perbatasan RI-PNG guna mengawal dan menjaga kedaulatan juga turut berperan aktif terjun ketengah masyarakat untuk membantu dan memberikan solusi setiap permasalahan atau kendala yang dihadapi.
Seperti halnya yang dilakukan para prajurit Satgas Yonif 143/TWEJ dari Pos Kalipao yang pada kesempatan ini mengajak masyarakat untuk mengintensifkan budidaya tanaman Vanili guna meningkatkan kesejahteraan ekonomi dalam rangka mewujudkan ketahanan pangan di Kampung Yuwainda, Distrik Waris, Kab. Keerom, Papua, Selasa (27/6/2023).
Pangsa (persentase dari total pendapatan atau penjualan) pasar yang masih terbuka luas dengan kondisi wilayah yang mendukung untuk syarat tumbuh tanaman vanili di daerah tersebut, membuat Satgas Yonif 143/TWEJ terketuk dan mengajak masyarakat membudidayakanya secara intensif guna memperoleh hasil yang maksimal dengan harapan dapat meningkatkan pendapatan ekonomi masyarakat di perbatasan RI tersebut.
Sebagaimana yang diungkapkan oleh Dankipur I Satgas Yonif 143/TWEJ Kapten Inf Agus Rahman dalam keterangannya.
Menurutnya, vanili merupakan salah satu komoditi dunia dan banyak dibutuhkan maka tidak mengherankan apabila mendapat julukan 'emas hijau' karena harganya yang cukup fantastis untuk sekelas tanaman kebun. “Tanaman ini dapat tumbuh dan berbuah dengan baik di daerah ini, namun hanya dibudidayakan secara tradisional sehingga hasil yang mereka dapat kurang maksimal, " ungkapnya.
"Melihat hal ini, Pos Kalipao yang masuk jajaran Kipur I Satgas Yonif 143/TWEJ mengajak masyarakat untuk membudidayakan vanili secara intensif dengan seleksi benih, perawatan rutin dan pengendalian hama serta penanganan pasca panen yang tepat, tanaman ini akan mempunyai nilai ekonomi sangat tinggi, " terang Dankipur I.
Anggota Satgas Yonif 143/TWEJ yang dipimpin oleh Danpos Kalipao Letda Inf Abdul Halim ini mendatangi kebun Vanili milik Tony Psebo (38) warga Kampung Yuwainda, pada kunjunganya kali ini Satgas mendapati tanaman dapat tumbuh dengan baik akan tetapi tidak dapat berbuah secara maksimal dan sering sekali mengalami busuk batang dikarenakan lahan sering tergenang air.
"Dengan struktur tanah yang gembur dan phorus serta kaya akan nutrisi, pengendalian dahan, air dan hama serta lingkungan yang bersih akan tanaman ini untuk berbuah mempercepat pembuahan, " imbuh Dankipur I.
Masyarakat menyambut dengan baik langkah yang dilakukan oleh Satgas Yonif 143/TWEJ, hal ini dikatakan oleh Tony Psebo (38) salah satu warga petani vanili di Kampung Yuwainda, ia merasa senang karena wawasan untuk membudidayakan vanili bertambah, karena selama ini mereka hanya membudidayakan tanaman tersebut secara tradisional dengan tidak mengetahui bagaimana cara untuk mempercepat pembuahan.
"Sa sangat berterimakasih kepada Bapak TNI yang sudah membantu kami memberikan pengetahuan tentang bagaimana cara dan teknik budidaya vanili dengan baik, memang selama ini kami tanam-tanam saja pohon bagus tapi jarang berbuah, " tuturnya. (*)