KEDIRI - Kementerian Sosial melalui Balai Disabilitas Ciungwanara Bogor mengunjungi keluarga ABK KRI Nanggala 402 di Kota Kediri Jawa Timur untuk menyampaikan empati dan dukungan moral atas musibah yang menimpa mereka, Senen (26/04/2021).
Sesuai arahan Menteri Sosial Tri Rismaharini Kemensos hadir memberikan Layanan Dukungan Psikososial terhadap keluarga ABK KRI Nanggala 402.
Setibanya di Kediri, Tim Layanan Dukungan Psikososial (LDP) Balai Disabilitas Ciungwanara yang terdiri dari 4 orang petugas berkoordinasi dengan Dinas Sosial setempat untuk membahas apa saja yang pemerintah dapat lakukan bagi para keluarga ABK yang ditinggalkan.
Selanjutnya, petugas mengunjungi rumah Kelasi Deny Richi, salah satu ABK KRI Nanggala 402 yang bertugas sebagai petugas Sonar selama kurang lebih 2 tahun. Saat ini, istri Deny, Fitri dalam kondisi hamil besar dan memasuki triwulan terakhir, diperkirakan akan melahirkan pada 5 Mei 2021 mendatang. Fitri pernah bekerja sebagai perawat di salah satu rumah sakit di Jombang dan kemudian memutuskan untuk berhenti bekerja setelah menikah dengan Deny.
Menurut keterangan Fitri, Deny pada awalnya tidak masuk dalam daftar petugas, tetapi karena ada salah seorang temanya yang ijin akhirnya Deny menggantikan dan masuk dalam daftar ABK yang bertugas tersebut.
"Sebetulnya suami saya tidak direncanakan berangkat, tapi kemudian ada perubahan dan pada malam hari sebelum berangkat, ia terlihat gelisah dan berpesan kepada istrinya untuk selalu menjaga diri dan akan pulang untuk melihat bayi kami nanti, " tutur Fitri lirih.
Tim LDP yang terdiri dari Kepala Balai Disabilitas Ciungwanara Siti Sari Rumayanti didampingi seorang pekerja sosial memberikan penguatan dan menghibur Fitri agar bisa menghadapi ujian ini. "Kami hadir disini bersama Dinas terkait untuk bersilaturahmi dan memberikan dukungan kepada keluarga korban, ” tutur Sari sambil menggenggam tangan Fitri untuk menguatkan. Kemensos dan Dinas Sosial Kota Kediri berkomitmen untuk membantu proses persalinan anak Kelasi Deny serta akan mengupayakan agar Fitri bisa bekerja kembali sebagai perawat.
Mendengar hal tersebut, Fitri menyampaikan rasa terima kasihnya kepada Kementerian Sosial. "Terima kasih banyak kepada Kementerian Sosial yang sudah hadir memberikan dukungan dan menguatkan kami, " ujar Fitri sambil terisak.(***)